Recents in Beach

ابسم الله الرحمن الرحيم

slide 1

Salam by ZUL

slide 2

Gili terawangan lombok

slide 3

Distric"60"

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

FAUZUL SELAGALAS

Bacaan ayat-ayat Ruqyah Syar'iyyah dengan Ayat-Ayat Alquran yang Bisa Diamalkan Muslim

Bacaan- syari'yyah untuk mengobati orang yang terkena sihir atau kemasukan jin maupun sakit dalam Islam banyak terkandung dalam Alquran.

Kitab Suci Alquran yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin. 

Alquran dapat melenyapkan berbagai penyakit hati, antara lain keraguan, kemunafikan, kemusyrikan, dan menyimpang dari perkara yang hak serta cenderung kepada hal yang batil.

Alquran pun merupakan rahmat ba­gi orang yang beriman karena dengan Alquran dapat dipertebal keimanan, hikmah dapat diperoleh, dan kebaikan dapat dijumpai padanya serta akan menam­bah kecintaan kepadanya. Alquran akan menjadi penyembuh dan rahmat baginya.

Metode pengobatan penyakit baik terkena sihir atau guna-guna maupun terkena sengatan hewan beracun sudah digunakan para Nabi dan orang-orang saleh.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Imam Bukhari di dalam Fadailil Qur’an mengatakan bahwa ada pemimpin kabilah terkena sengatan binatang beracun. Kemudian, sahabat Nabi SAW meruqyahnya dengan membaca Ummul Kitab yakni Surat Al Fatihah.

Rasulullah SAW telah bersabda:


«وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ»


"Siapakah yang memberitahukan kepadanya bahwa Al-Fatihah adalah ruqyah? Bagi-bagikanlah dan berikanlah kepadaku satu bagian darinya!".


Ruqyah bisa dilakukan sendiri maupun bantuan orang lain dalam hal ini ustaz, kiai atau ahli hikmah.


Untuk bisa meruqyah mandiri, Muslim perlu mengetahui beberapa syarat agar tidak menyimpang dari syariat. Berikut syarat-syaratnya:


1. Suci dari hadas besar dan kecil, dan yakin bahwa kesembuhan datangnya dari Allah semata.


2. Berwudhu, karena membaca ayat-ayat Alquran harus dalam keadaan suci.


3. Melaksanakan sholat taubat dan sholat hajat


4. Membaca ayat-ayat Alquran seperti Ayat Kursi, Surat Al Fatihah, Al Falaq, dan An-Naas.


Berikut bacaan Ruqyah syar'iyyah yang bisa diamalkan sendiri:


1. Surat Al Fatihah 


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ


الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ


مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ


اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ


اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ


صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ


Artinya: Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al Fatihah: 1-7)


2. Ayat Kursi (Surat Al Baqarah: 255)


{اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255) }


Artinya: Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk, dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi Allah melainkan dengan seizin-Nya. Allah mengetahui semua apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. (QS. Al Baqarah: 255)


Imam Hakim (yaitu Abu Abdullah) telah mengatakan di dalam kitab Mustadrak-nya:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "سُورَةُ الْبَقَرَةِ فِيهَا آيَةٌ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ لَا تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ فِيهِ شَيْطَانٌ إِلَّا خَرَجَ مِنْهُ! آيَةُ الْكُرْسِيِّ".


Fari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Surat Al-Baqarah di dalamnya terdapat sebuah ayat, yaitu penghulu semua ayat Al-Qur'an. Tidak sekali-kali ia dibaca di dalam sebuah rumah yang ada setannya, melainkan setan itu pasti keluar darinya, yaitu ayat Kursi.


3. Surat Al Baqarah ayat 285-286


{آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286) }


Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa), "Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah: 285-286)


Keutamaan ayat ini disebutkan dalam hadits Nabi SAW:


عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يخلق السموات وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَأْنَ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ".


Dari An-Nu'man ibnu Basyir, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah telah menulis Kitab-Nya sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jangka dua ribu tahun. Dia menurunkan dua ayat darinya untuk mengakhiri surat Al-Baqarah dengan keduanya. Tidaklah ayat-ayat itu dibaca di dalam sebuah rumah selama tiga malam, melainkan setan tidak ada yang berani mendekatinya.


4. Surat Al Falaq


قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)


Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”


Di dalam hadis lain disebutkan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw., lalu bertanya, "Hai Muhammad, apakah engkau sakit?" Nabi Saw. menjawab, "Ya." Jibril berkata (yakni berdoa):


Doa Malaikat Jibril:


باسم اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ يُؤْذِيكَ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ حَاسِدٍ وَعَيْنٍ، اللَّهُ يَشْفِيكَ


Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu dari semua penyakit yang mengganggumu dan dari kejahatan setiap orang yang dengki dan kejahatan pandangan mata; semoga Allah menyembuhkanmu.


Sebuah hadis melalui Abu Nadrah, dari Abu Sa'id, bahwa Rasulullah SAW membaca penangkal dari penyakit 'ain yang ditimbulkan oleh jin dan manusia. Tetapi setelah diturunkan kedua surat Mu'awwizatain, maka beliau memegangnya dan meninggalkan selain keduanya. 


5. Surat An Naas: 1-6


قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)


Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.


6. Amalan Imam Syafi'i


Dikutip dari Majlis Ruqiyah Aswaja Center Tegal, ada amalan yang diijazahkan Gus Amak dari Imam Syafi'i sebagai berikut:


بسمِ اللهِ الرحمن الرحيم وباللهِ ولا حولَ ولا قوَّةَ إلا باللهِ العَليِّ العَظيمِ، اُسْكُن أيُّها الوَجْعُ سَكَنْتُكَ بالذي يُمسِكُ السَّماءَ أن تقَعَ على الأرضِ إلا بإذنهِ إنَّ اللهَ بالنَّاسِ لَرؤوفٌ رحيم

بسمِ اللهِ الرحمن الرحيم وباللهِ ولا حولَ ولا قوَّةَ إلا باللهِ العَليِّ العَظيمِ، اُسْكُن أيُّها الوَجْعُ سَكَنْتُكَ بالذي يُمسِكُ السَّمواتِ والأرض أنْ تَزُولا ولَئِنْ زالتَا إن أمسَكَهما منْ أحدٍ من بعدِه إنَّهُ كانَ حَليمًا غَفُورًا.


Cara Membaca doanya sebagaimana di sebutkan Gus Amak ada 4 Cara :

1) Doa tersebut bisa di baca langsung ke tubuh kita atau marqi atau orang yang sakit 

2) Doa tersebut di bacakan pada air, kemudian di minum

3) Doa tersebut ditulis di piring kemudian di lebur dan diminum

4) Jika anak kecil, bisa doa tersebut ditulis di kertas/kain putih dan dikalungkan pada anak kecil. (Ingat! tidak boleh di bawa di toilet dan sejenisnya) 


Imam Syafi'i mengatakan : "Setelah aku membaca ruqyah tersebut aku tak lagi pernah pergi ke dokter (karena sakit) dengan izin Allah karena DIAlah dzat menyembuhkan... "


قال الامام الشافعي رضي الله عنه فما احتَجْتُ معه الي طبيب قط بإذن الله تعالي فإنه هو الشافي 


Selamat mengamalkan dan semoga dijaga oleh Allah Ta'ala, Amin.

 Silahkan dengkan juga versi video..










SHOLAWAT PENANGKAL SIHIR DAN GANGGUAN GAIB

 SHOLAWAT PENANGKAL,GANGGUAN

lafadz bacaan sholawat

Ayat kursy

 Dengerin ini di saat kalian susah tidur maka akan tenang..

Silakan klik videonya..

############################
Sholawat penangkal sihir atau gangguan gaib,jin,setan,iblis
Demo
Bisa hub kami klik kontak di bwah ni

Penyembuh penyakit apa saja

PENYEMBUHAN PENYAKIT APA SAJA . ambil segelas Air Minum lalu di Kasih sedikit garam dalam minuman. Setelah itu baca: . _ Al Fatihah 7x _ Allahumma antal malikul haqqul lazi laa ilaaha illa anta.Yaa Allah,Ya Salaam,Yaa Syaafi.. 7x . Artinya : Ya Allah,engkau adalah Raja yg sebenarnya,Tiada Tuhan selain engkau Ya Allah,wahai sumber kedamaian,Wahai yg maha peyembuh.. . _ Sholawat Nabi 7x. . Inshaa Allah jika di amalkn setiap hari sekiranya ada gangguan dlm badan akn sembuh atas izin Allah Swt. #semogaBermanfaat

Bisa hub kami klik kontak di bawah ni..

Sujud sahwi

ابسم الله الرحمن الرحيم


Sujut sahwi


Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena meninggalkan pekerjaan atau bacaan tertentu dalam sholat.
Hal-hal yang menyebabkan sujud sahwi adalah karena lupa dan meninggalkan sunnah ab’adh (bila dilakukan secara sengaja maka sholatnya batal) atau ragu-ragu bilangan rakaat shalat. Jika seseorang ragu-ragu terhadap rakat sholat maka yang ditetapkan ialah rakaat yang jumlahnya lebih sedikit.
Dari Ibni Mas‘ud ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Bila kamu lupa dalam shalat, maka sujudlah dua kali (sujud sahwi)” (HR. Muslim)
”Bila seseorang merasa ragu dalam shalatnya, dan tidak tahu sudah berapa rakaat, tiga atau empat, maka hendaklah membuang ragunya itu dan lakukan apa yang diyakini. Kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Muslim)

Cara sujud sahwi


Cara sujud shawi sama dengan sujud pada umumnya. Jumlahnya dua kali diselingi duduk diantara dua sujud.

Waktu mengerjakan sujud Sahwi

Ada perbedaan ulama dalam masalah ini:

Mazhab Hanafi mengatakan bahwa sujud sahwi itu dilakukan sesudah salam pertama. Baik karena kelebihan atau karena kekurangan dalam shalat.
Caranya menurut mazhab ini adalah bertasyahhud lalu mengucapkan salam sekali saja, lalu sujud lagi (sujud sahwi) kemudian bertasyahud lagi lalu bersalam. Bila saat salam pertama dilakukan dua kali salam, maka tidak boleh lagi sujud sahwi.
Sedangkan Mazhab Maliki dan menurut sebuah riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal, bahwa harus dibedakan sujud sahwi berdasarkan bentuk lupanya. Bila lupanya adalah kekurangan dalam gerakan shalat, maka sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Dan sebaliknya bila kelebihan gerakan, maka sujudnya sesudah salam atau setelah selesai shalat.
Dalilnya adalah hadits Abdullah bin Malik bin Buhainah “bahwa Rasulullah SAW langsung berdiri pada rakaat kedua dalam shalat zhuhur dan tidak duduk tasyahhud awal. Ketika telah selesai salatnya, maka beliau sujud dua kali”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan bila lupa yang menyebabkan kelebihan gerakan shalat, maka sujudnya sesudah salam.
Dalilnya adalah hadits Abdullah bin Mas‘ud ra. Bahwa Rasulullah SAW shalat bersama kami lima rakaat. Lalu kami bertanya, ”Apakah ada perubahan (tambahan) dalam shalat?” Beliau bertanya, ”Memangnya kenapa?”. ”Anda shalat lima rakaat wahai Rasulullah”, jawab kami. “Sesungguhnya aku adalah manusia seperti kalian, jadi aku mengingat seperti kalian mengingat dan lupa seperti kalian lupa.”. Lalu beliau sujud dua kali.” (HR. Muslim)
Mazhab Syafi‘i dan juga riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa sujud sahwi itu dilakukan sebelum salam.
Sedangkan Mazhab Hambali mengatakan bahwa sujud sahwi itu dilakukan sebelum salam.

Sujud Sahwi dalam sholat jamaah


Dalam shalat jamaah, posisi imam adalah untuk diikuti. Namun hak makmum adalah mengingatkan bila imam lalai atau lupa.
Makmum laki-laki memberi peringatan dengan mengucapkan lafaz “Subhanallah”, sedangkan makmum wanita dengan menepuk punggung tangan.
Untuk itu imam wajib mendengar peringat makmum bila melakukan kesalahan, dan diakhir salat hendaknya melakukan sujud sahwi dan wajib diikuti oleh makmum. Meskipun yang lupa hanya imam saja, tapi makmum harus ikut imam dan melakukan sujud sahwi juga.

Bacaan Sujud Sahwi

Lafaz yang diucapkan ketika sujud sahwi adalah “subhaana man laa yanaamu wa la yashuu” (Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan lupa).


Hub kami klik kontak di bawah ini..
KONTAK